Jazakumullah Khoir



_MENU "Catatan Kecil"_

Senin, 25 Juni 2012

Go Ramadhan #1

Go Ramadhan!
Bertanya kepada diri sendiri, " Sejauh mana mempersiapkan diri untuk menyambut bulan nan suci?". Sudahkah ada persiapan yang matang untuk meng-GOAL-kan Ramadhan yang sukses?. Lantas apa yang sudah dipersiapkan?. Sudahkan memperbanyak puasa dibulan-bulan sebelum Ramadhan?, tilawahnya sehari udah berapa jus?. Hmmm.... emang harus yah dipersiapkan sampai segitunya? toh nanti saat Ramadhan juga akan baik-baik saja..! IYA KAH??.

Ramadhan itu bulan yang suci. Ada yang bilang Ramadhan adalah bulannya Allah SWT, ada juga yang bilang Ramadhan itu waktu yang tepat untuk beraktualisasi. Ramadhan merupakan satu-satunya bulan dimana semua harinya diistimewakan oleh Allah SWT. Semua ibadahnya istimewa dari puasa, shalat tarawih, makan sahur, bahkan tidurpun jadi ibadah (klo tidurnya sesuai kebutuhan). Ramadhan adalah bulan dimana umat Islam berlomba-lomba dalam beribadah kepada Allah SWT. Berlomba-lomba dalam tilawah Qur'an, berlomba-lomba dalam sedekah, berlomba-lomba dalam shalat tarawih (asal jangan berlomba-lomba untuk tidur). Eh.. ketinggalan, ternyata Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk mendapatkan "MOMENT ROMANTIS" dengan Allah SWT (siapa yang ga mau coba...???!!)

Terus... kenapa kita harus mempersiapkan diri menyambutnya? terus... dengan apa dan bagaimana mempersiapkan diri menyambut bulan ramadhan?. Eeemmm... salah satu cara untuk mempersiapkan bulan Ramadhan yang katanya itu "MOMENT ROMANTIS" dengan Allah SWT itu ternyata kita harus mempersiapka "HATI". Lho... Koq HATI yaa??.

"Dalam tubuh manusia ada segumpal daging (hati), apabila hati itu bersih maka yang lainpun bersih"

Dengan hati yang bersih maka kita akan lebih sensitif terhadap sesuatu yang baik dan atau yang batil. Nah.. kalau sudah sensitif dengan hal yang baik maka bulan Ramadhan kita akan terisi dengan amal-amal yang baik. Ayo cek hati kita masing-masing, sudahkah hati kita bersih dan siap menghadapi Ramadhan?. Caranya gimana coba?. Langkah yang Pertama kita harus insptopeksi diri atau bahasa kerennya Muhasabah. Carilah penyakit apa saja yang ada dalam hati kita (sombong, dengki, dzolim, suka berbohong dll). Selanjutnya adalah instropeksi terhadap amal-amal harian kita (tilawah, shalat sunnah tahajud, dukha, puasa sunah, dan sedekah).

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS. (59) : 18)

Nah... kendala buat kita saat bermuhasabah adalah malas dan ketidakjujuran kita terhadap diri kita sendiri. Terkadang sadar tidak sadar kita sering kali mengampuni diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, padahal Allah SWT belum tentu mengampuni dosa-dosa kita (Astaghfirullah...). Padahal nih... kejujuran kita dalam bermuhasabah itu penting, karena semakin tinggi tingkat kejujuran kita maka semakin tinggi kesadaran kita atas dosa-dosa kita dan semakin sadar untuk bertaubat.

Kalau kita menemukan sesuatu yang kurang beres dengan hati kita, maka langkah  kedua yang wajib kita lakukan adalah memperbaikinya. Memperbaiki hati yang kotor dan atau mati yaitu dengan taubat. Beristighfarlah kepada Allah SWT, karena Allah SWT akan memuji orang-orang yang beristighfar. Kemudian berjanji tidak akan mengulangi dosa-dosa yang dahulu untuk kemudian hari. Setelah bertaubat kita harus sering Tadabur Al-Qur'an, menjaga kelangsungan amal-amal shalih kita, mengisi waktu dengan dzikir, berkumpul dengan orang-orang shalih, berbagi kasih dengan fakir, miskin dan anak yatim, mengingat kematian (dzikrul maut) dan menghadiri majelis ta'lim. Ayo... Get Up Menyambut Ramadhan...!
Wallahu'alam...

Minggu, 17 Juni 2012

Renungan Untuk Kita

Renungan Untuk Kita

oleh Putri Meisari pada 7 Maret 2012 pukul 6:39
Mencoba bertanya pada diri kita sendiri melalui lubuk hati yang paling dalam "ketika kita dalam keadaan sempit, yang sering keluar dari mulut kita rasa syukur kah? atau justru keluh kesah?". Dalam keadaan sempit karena berbagai masalah yang menghimpit, kita cenderung akan berkeluh kesah dengan keadaan tersebut. Kita akan menganggap bahawa kita adalah orang paling berat ujiannya, bahkan makhluk paling buruk nasibnya, atau kadang menyebutkan "Tuhan itu tidak adil" (Na'udzubillah).

Disaat kita dalam keadaan yang sperti itu, coaba deh berpikir sejenak. Coba mulai renungkan, "mengapa kita dalam keadaan seperti ini?" kemudian jawab sendiri dengan pelan " Ini karena Alloh sayang pada ku". Yakinlah bahwa setiap yang menimpa diri kita saat ini, itu hanyalah sepotong episode dari panjangnya episode dalam skenario hidup kita yang dibuat oleh NYA. Dengan seperti itu kita akan terasa ringan melangkah. Intinya selalu husnudzon pada semua rencana NYA.

Ketika kita mampu tenang dengan berhusnudzon. Maka bersilaturahmilah dengan saudara2 kita yang lain. Jadilah pendengar setianya walau hanya dengan hitungan menit. Dengarkan cerita atau keluh kesahnya. Dengan sperti itu kita akan mengetahui betapa banyaknya saudara-saudara kita yang keadaannya lebih sempit dari kita. Syukurilah keadaan kita saat ini, karena sungguh ada mereka yang tidak seberuntung kita.

Ketika ada masalah dalam akademik kita, maka sungguh ada mereka yang tidak bisa sekolah
Ketika kita repot bolak-balik mengerjakan tugas, maka sungguh ada yang tidak tahu tentang ilmu dari tugas itu
Ketika kita harus memenuhi hak orang lain padahal kebutuhan kita belum terpenuhi, maka sungguh meraka lebih membutuhkan kita daripada diri kita sendiri.
Ketika kita tak mampu memenuhi kebutuhan materi kita untuk suatu hal, maka sungguh masih banyak mereka yang tidak bisa makan.
Yakinlah Alloh SWT sangat mencintai kita

_Semoga Menginspirasi_

Begitukah....???


Terinspirasi dengan sebuah kalimat yang terlontar dari saudara seperjuangan.

Sehebat apapun kita, tidak mungkin bisa FOKUS pada 2 hal dalam waktu yang bersamaan".

Ternyata kita HANYA bisa membagi-bagi waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat.

Semua itu butuh fokus dan butuh Pengorbanan.. Maka merekalah yang sesungguhnya beruntung..

Pertanyaanya adalah "APAKAH KITA MAU MENJADI ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG?"

Dan "MAUKAH KITA MEMBAGI-BAGI WAKTU KITA UNTUK HAL-HAL LAIN YANG MANFAAT UNTUK ORANG LAIN?"

Bersiap-siagalah wahai jundi-jundi Allah... Dakwah ini masih panjang...

VIRUS MERAH JAMBU

#Virus Merah Jambu


Bahasan masalah (baca : jatuh cinta) ga kan pernah kelar.. Pun berlaku untuk orang yangg berilmu.
Sejatinya terkena adalah fitrah untuk setiap manusia. Akan tetapi...???

bisa menjadi ANUGERAH ketika yang terserang adalah orang yg mmpu memanajnya dengan BENAR dn BAIK sampai ia mnjdi HALAL 
merupakan UJIAN buat kita jika datangnya bukan pada waktu dan tempat yg TEPAT
  bahkan bisa jadi musibah jika kita trlena tnpa mngingat Sang Pemilik Cinta (Allahu Yaa Rahman)
bisa berubah jadi dosa besar jika "itu" ternodai oleh NAFSU
Kebanyakan orang tau tentang dan bagaimana memanajnya, tetapi terkadang hanya sekedar teori..!!
Karena pada praktiknya memanaj memang susah, skalipun utnuk orang yang imannya tebal

Bismillah.... semoga kita trmasuk orang-orang yang mmpu memanaj sampai Alloh ridho pada kita ^^
Wallahu'alam...