Go Ramadhan! |
Bertanya kepada diri sendiri, " Sejauh mana mempersiapkan diri untuk menyambut bulan nan suci?". Sudahkah ada persiapan yang matang untuk meng-GOAL-kan Ramadhan yang sukses?. Lantas apa yang sudah dipersiapkan?. Sudahkan memperbanyak puasa dibulan-bulan sebelum Ramadhan?, tilawahnya sehari udah berapa jus?. Hmmm.... emang harus yah dipersiapkan sampai segitunya? toh nanti saat Ramadhan juga akan baik-baik saja..! IYA KAH??.
Ramadhan itu bulan yang suci. Ada yang bilang Ramadhan adalah bulannya Allah SWT, ada juga yang bilang Ramadhan itu waktu yang tepat untuk beraktualisasi. Ramadhan merupakan satu-satunya bulan dimana semua harinya diistimewakan oleh Allah SWT. Semua ibadahnya istimewa dari puasa, shalat tarawih, makan sahur, bahkan tidurpun jadi ibadah (klo tidurnya sesuai kebutuhan). Ramadhan adalah bulan dimana umat Islam berlomba-lomba dalam beribadah kepada Allah SWT. Berlomba-lomba dalam tilawah Qur'an, berlomba-lomba dalam sedekah, berlomba-lomba dalam shalat tarawih (asal jangan berlomba-lomba untuk tidur). Eh.. ketinggalan, ternyata Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk mendapatkan "MOMENT ROMANTIS" dengan Allah SWT (siapa yang ga mau coba...???!!)
Terus... kenapa kita harus mempersiapkan diri menyambutnya? terus... dengan apa dan bagaimana mempersiapkan diri menyambut bulan ramadhan?. Eeemmm... salah satu cara untuk mempersiapkan bulan Ramadhan yang katanya itu "MOMENT ROMANTIS" dengan Allah SWT itu ternyata kita harus mempersiapka "HATI". Lho... Koq HATI yaa??.
"Dalam tubuh manusia ada segumpal daging (hati), apabila hati itu bersih maka yang lainpun bersih"
Dengan hati yang bersih maka kita akan lebih sensitif terhadap sesuatu yang baik dan atau yang batil. Nah.. kalau sudah sensitif dengan hal yang baik maka bulan Ramadhan kita akan terisi dengan amal-amal yang baik. Ayo cek hati kita masing-masing, sudahkah hati kita bersih dan siap menghadapi Ramadhan?. Caranya gimana coba?. Langkah yang Pertama kita harus insptopeksi diri atau bahasa kerennya Muhasabah. Carilah penyakit apa saja yang ada dalam hati kita (sombong, dengki, dzolim, suka berbohong dll). Selanjutnya adalah instropeksi terhadap amal-amal harian kita (tilawah, shalat sunnah tahajud, dukha, puasa sunah, dan sedekah).
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS. (59) : 18)
Nah... kendala buat kita saat bermuhasabah adalah malas dan ketidakjujuran kita terhadap diri kita sendiri. Terkadang sadar tidak sadar kita sering kali mengampuni diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, padahal Allah SWT belum tentu mengampuni dosa-dosa kita (Astaghfirullah...). Padahal nih... kejujuran kita dalam bermuhasabah itu penting, karena semakin tinggi tingkat kejujuran kita maka semakin tinggi kesadaran kita atas dosa-dosa kita dan semakin sadar untuk bertaubat.
Kalau kita menemukan sesuatu yang kurang beres dengan hati kita, maka langkah kedua yang wajib kita lakukan adalah memperbaikinya. Memperbaiki hati yang kotor dan atau mati yaitu dengan taubat. Beristighfarlah kepada Allah SWT, karena Allah SWT akan memuji orang-orang yang beristighfar. Kemudian berjanji tidak akan mengulangi dosa-dosa yang dahulu untuk kemudian hari. Setelah bertaubat kita harus sering Tadabur Al-Qur'an, menjaga kelangsungan amal-amal shalih kita, mengisi waktu dengan dzikir, berkumpul dengan orang-orang shalih, berbagi kasih dengan fakir, miskin dan anak yatim, mengingat kematian (dzikrul maut) dan menghadiri majelis ta'lim. Ayo... Get Up Menyambut Ramadhan...!
Wallahu'alam...